Saturday, July 18, 2009

Pecinta MU Kutuk Pelaku Ledakan Bom



Seorang pria mengenakan kaus bertuliskan "Manchester United (MU) vs Persib" di depan lokasi ledakan di depan Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Jumat (17/7). Ledakan di kedua hotel itu menyebabkan dibatalkannya pertandingan MU melawan Indonesia All Stars.
Sriwijaya Post - Jumat, 17 Juli 2009 19:28 WIB
Komunitas pecinta tim sepakbola Manchester United (MU) Tangerang, Banten mengutuk keras ledakan bom yang terjadi di Hotel Ritz Carlton dan JW Marriot, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat.
"Kita mengencam keras tindakan para pelaku peledakan bom tersebut. Dimata dunia Indonesia sudah dianggap menjadi daerah yang rawan akan konflik. Kita meminta polisi menangkap para pelaku peledakan itu." jelas juru bicara Komunitas Fanatik MU, Zulkarnaen di Tangerang, Jumat.
Ia menjelaskan, ledakan bom tersebut tidak hanya merengut korban jiwa, melainkan membuat kecewa ratusan pendukung tim MU untuk melihat tim kesayangannya bertanding di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Senin (20/7).
"Sebagai pendukung fanatik kita begitu dikecewakan atas ledakan bom yang terjadi. Keinginan para pendukung untuk melihat langsung aksi dari pemain MU akhirnya tidak kesampaian," ungkap Zulkarnaen.
Zulkarnaen mengaku, sekitar 31 pendukung yang tergabung dalam komunitas MU Tangerang telah membeli tiket seharga RP250 ribu perorang, demikian juga dengan ratusan pendukung MU di seluruh Indonesia.
"31 orang sudah membeli tiket kategori II seharga RP250 ribu. Sabtu (18/7) besok rencananya tiket tersebut akan dibagikan kepada pendukung MU di Tangerang untuk melihat pertandingan tersebut," aku Zulkarnaen.
Tetapi dengan adanya kejadian tersebut, lanjut Zulkarnaen, sampai saat ini komunitas MU belum mendapatkan kabar dari panitia pertandingan untuk mengembalikan biaya pembelian tiket.
"Kita belum mendapatkan kabar dari panitia tentang pengembalian uang pembelian tiket tersebut. Sampai saat ini kita masih menunggu kabar terbaru," tandasnya.
Namun, Ia berharap MU tidak kapok untuk kembali bertandang ke Indonesia. Karena, pendukung MU diseluruh Indonesia begitu merindukan kehadiran MU kembali.
"Tahun ini mungkin MU tidak bisa tampil disini, mungkin tahun depan kita berharap pasukan setan merah itu bisa memperlihatkan kehebatannya di Indonesia," beber Zulkarnaen.

Seminggu di Kelas Baru

Kelas baru, tahun ajaran baru!!!! Hearing about that, I’m afraid. You know why? There are many of smart students there. I’m just a ordinary girl, but I must be in the that class. Huft,,,,
Hari pertama aja udah telat. Untungnya hari berikutnya g telat lagi. Mudah-mudahan aja cuma sekali aja telatnya y,,,
Hari pertama g belajar sih, and I’m very happy about it. Hari kedua dah pembagian kelas. Hari ketiga baru pengenalan guru2. Tapi hari keempat aja dah belajar,, huft.....
Hari kelima dah belajar math,, and jg dah ad pr,, (buanyak pula tuh)....hiuft,,,...
Hari keenam cuma belajar english sih,,,,, Padahal hari tu ada pelj fisika,, hari itu ada alumni sekolah yg ngadaain acara sih,,,,,
Just it about my story,,,,,,
^^

Saturday, July 11, 2009

baa,,,

Ini lanjutan dr baa,,

Hal yang kecil sekalipun dapat memberikan dampak yang luar biasa bagi seseorang. Jadi jangan menganggap sepele sesuatu!!!!

^^

baaa,,,,


You are different with other. Noone is like you before you live and after you die. So be your self

look at the picture,,,



GIRLS IN INDONESIA


Do you remember Melissa DeHart? She was an American girl who started dieting at the age of 17. She did it because she lost her confidence during adolescence. After that she got anorexia. That is one of the problem of American teenage girls. Do Indonesian teenage girls have the same problem? We personally believe that Indonesian teenage girls lose their self-confidence during adolescence.
What causes Indonesian adolescent girls lose their self-confidence? It causes several things. First, they are from different level of society. They can be from a rich family and can be from a poor family. They’ll happy if they’re from rich family. What happen with teenage girls who live in poverty? You can answer it by your self. Second, they lose their self-confidence because of their appearance. They will lose their self-confidence, if they think they’re ugly. Actually, they can think well. Our appearance can’t guarantee our feature. The ugly one can be success, but the beautiful one can be failed. Last, they lose their self-confidence because of their pattern of thinking.
Unfortunately, there are bad impacts about this problem. First, there are some groups in society. Next, they can do bad thing, such as drink alcohol. Last, they can be depression.
In conclusion, Indonesian teenage girls lose their self-confidence during adolescence. Keep your self in order to be happy teenager.

KELUARGA YANG TELADAN

Waktu SD sih suka bwt cerita ini dia,,,
Pengertian dari Tanggung Jawab adalah Berani menanggung akibat dari perbuatan sendiri.
Dalam pengertian itu dijelaskan bahwa kita harus bertanggung jawab
“Bacalah cerita dibawah ini”

Ada suatu keluarga, keluarga ini bernama Keluarga Pak Rolando, keluarga Pak Rolando ini terletak di Komplek Pemda. Komplek Pemda terkenal dengan keramaian dan ketentraman lingkungannya. Anak pertama Pak Rolando adalah Mia, anak yang kedua adalah Sari. Mia duduk di kelas V, sedangkan Sari duduk di kelas III. Bu Nita adalah mama Mia dan Sari. Keluarga ini keluarga yang teladan. Pak Rolando sangat bijaksana mendidik anaknya. Hari ini hari Minggu, keluarga Pak Rolando bergotong royong membersihkan rumahnya. Keluarga Pak Rolando bangun pada pukul 05.00 pagi. Sesudah bangun tidur kedua anak Pak Rolando membersihkan tempat tidur mereka. Sesudah membersihkan tempat tidur Mia dan Sari shalat. Seekitar pukul 05.30 Keluarga Pak Rolando lari pagi keliling komplek. Hari sudah menunjukkan pukul 07.00, Keluarga Pak Rolando pulang ke rumahnya.
Sesampai di rumah Keluarga Pak Rolando mandi . “Hari ini adalah waktu yang cocok untuk bergotong-royong karena hari adalah hari Minggu dan juga minggu pertama dalam bulan ini” kata Pak Rolando. Sekitar pukul 08.00, Pak Rolando membagi tugas kepada anak-anaknya. Mia diberi tugas menyapu halaman, sedangkan Sari diberi tugas membersihkan kaca. Hari sudah terasa pukul 1400, saatnya makan siang. Bu Nita menyiapkan makanan untuk keluarganya. Ternyata pekerjaan Mia dan Sari sudah selesai. Keluarga Pak Rolando sudah makan Keluarga Pak Rolando istirahat sejenak. Setelah itu Akhirnya bergotong-royong itu selesai pada pukul 05.00.